1. Cari dan fokuskan kamera pada mata patung
Kenapa mata? Sebab, bahasa mata, seperti mata manusia, dapat mewakili suasana kebatinan dan aura secara keseluruhan si patung tersebut. Tangkap emosi yang terpancar lewat mata maupun wajah patung dengan baik.
2. Perhatikan bahasa tubuh/gesture patung
Gesture atau bahasa tubuh patung, tidak dibuat dengan sembarangan oleh sang seniman pematung. Tiap lekuk gesture mewakili semangat zaman, ide, cerita, dan juga ketelitian teknis sang seniman.
Kalau tidak mempunyai waktu lama, biarkan naluri spontan menunjukan angle terbaik untuk memotret. Teknik paling aman yakni dengan memotret frontal dari depan seperti pada pemotretan model. Gunakan diafragma lensa pada level terkecil seperti f/8 atau f/9.
3. Cari komposisi fotografi yang menarik
Untuk patung-patung kontemporer atau patung yang tidak mengambil tema moral atau fabel seperti dalam patung klasik, fokuskan kamera untuk mencari komposisi fotografi yang menarik. Sebab, patung-patung kontemporer biasanya sudah didesain sedemikian rupa sehingga warna, tekstur dan bentuknya nyaman dilihat dan fotojenik.
Karena sudah terbantu dengan subjek yang menarik tersebut, fotografer tinggal mencari angle yang atraktif dan representatif. Sehingga gambar yang dihasilkan mampu merekam detail dan cerita patung tersebut.
Untuk mengasah kemampuan reflek mata melihat sisi-sisi yang menarik, disarankan untuk sering mendatangi pameran seni instalasi. Juga berbagai museum yang menyimpan berbagai benda seni yang menarik. Melihat karya fotografer lain juga patut dijadikan referensi.
4. Patung besar dan kecil, sama pentingnya
Besar-kecil ukuran patung bernilai sama di hadapan kamera. Baik patung setinggi Patung Kristus Sang Penebus di Brasil maupun patung relief di koin kuno di China, nilainya sama yakni selebar viewfender/LCD.
Artinya tetap fokus ke hal besar dengan tidak meremehkan hal-hal yang kecil dan detail. Pastikan patung besar atau kecil bila dijepret dengan baik, akan mempunyai 'wow effect' yang sama-sama memukau.
Yang pasti, bila patung yang hendak dibidik berukuran raksasa dan hendak memotret secara keseluruhan, maka jangan terlalu dekat. Ambil foto landscape terlebih dahulu dari kejauhan, lalu mendekat untuk merekam lebih close-up dan terus mendekat untuk cerita lebih detail.
5. Perhatikan suasana di sekeliling patung
Perhatikan sekeliling patung. Apakah patung tersebut berdiri sendiri seperti dalam museum ataukah bagian dari tata ruang kota seperti di pinggir jalan.
Bila patung tersebut berdiri sendiri, maka tidak banyak hambatan. Namun bila patung merupakan bagian dari identitas kota dan berada di ruang publik, maka tantanganya cukup menarik. Sebab, fotografer diharapkan mampu merekam patung tersebut dalam suasana kota tersebut. Apakah patung itu menjadi foreground, background ataukah pusat cerita dalam sebuah foto kota.
Itulah 5 kiat memfoto patung dengan lebih asyik. Lain kali Anda traveling ke tempat dengan patung yang menarik, Anda sudah tahu bagaimana membuat foto yang keren dari patung yang ada. Jepret!
Kenapa mata? Sebab, bahasa mata, seperti mata manusia, dapat mewakili suasana kebatinan dan aura secara keseluruhan si patung tersebut. Tangkap emosi yang terpancar lewat mata maupun wajah patung dengan baik.
2. Perhatikan bahasa tubuh/gesture patung
Gesture atau bahasa tubuh patung, tidak dibuat dengan sembarangan oleh sang seniman pematung. Tiap lekuk gesture mewakili semangat zaman, ide, cerita, dan juga ketelitian teknis sang seniman.
Kalau tidak mempunyai waktu lama, biarkan naluri spontan menunjukan angle terbaik untuk memotret. Teknik paling aman yakni dengan memotret frontal dari depan seperti pada pemotretan model. Gunakan diafragma lensa pada level terkecil seperti f/8 atau f/9.
3. Cari komposisi fotografi yang menarik
Untuk patung-patung kontemporer atau patung yang tidak mengambil tema moral atau fabel seperti dalam patung klasik, fokuskan kamera untuk mencari komposisi fotografi yang menarik. Sebab, patung-patung kontemporer biasanya sudah didesain sedemikian rupa sehingga warna, tekstur dan bentuknya nyaman dilihat dan fotojenik.
Karena sudah terbantu dengan subjek yang menarik tersebut, fotografer tinggal mencari angle yang atraktif dan representatif. Sehingga gambar yang dihasilkan mampu merekam detail dan cerita patung tersebut.
Untuk mengasah kemampuan reflek mata melihat sisi-sisi yang menarik, disarankan untuk sering mendatangi pameran seni instalasi. Juga berbagai museum yang menyimpan berbagai benda seni yang menarik. Melihat karya fotografer lain juga patut dijadikan referensi.
4. Patung besar dan kecil, sama pentingnya
Besar-kecil ukuran patung bernilai sama di hadapan kamera. Baik patung setinggi Patung Kristus Sang Penebus di Brasil maupun patung relief di koin kuno di China, nilainya sama yakni selebar viewfender/LCD.
Artinya tetap fokus ke hal besar dengan tidak meremehkan hal-hal yang kecil dan detail. Pastikan patung besar atau kecil bila dijepret dengan baik, akan mempunyai 'wow effect' yang sama-sama memukau.
Yang pasti, bila patung yang hendak dibidik berukuran raksasa dan hendak memotret secara keseluruhan, maka jangan terlalu dekat. Ambil foto landscape terlebih dahulu dari kejauhan, lalu mendekat untuk merekam lebih close-up dan terus mendekat untuk cerita lebih detail.
5. Perhatikan suasana di sekeliling patung
Perhatikan sekeliling patung. Apakah patung tersebut berdiri sendiri seperti dalam museum ataukah bagian dari tata ruang kota seperti di pinggir jalan.
Bila patung tersebut berdiri sendiri, maka tidak banyak hambatan. Namun bila patung merupakan bagian dari identitas kota dan berada di ruang publik, maka tantanganya cukup menarik. Sebab, fotografer diharapkan mampu merekam patung tersebut dalam suasana kota tersebut. Apakah patung itu menjadi foreground, background ataukah pusat cerita dalam sebuah foto kota.
Itulah 5 kiat memfoto patung dengan lebih asyik. Lain kali Anda traveling ke tempat dengan patung yang menarik, Anda sudah tahu bagaimana membuat foto yang keren dari patung yang ada. Jepret!
http://travel.detik.com/read/2013/02/12/074849/2167423/1048/begini-5-cara-memfoto-patung-yang-benar
0 komentar:
Posting Komentar